January 13, 2012

Melon Juice

Wednesday 19th October 2011

Kisahnya… dimalam hari itu gue lagi ngidam-ngidamnya jus apel. Tenggorokan rasanya kering banget entah kenapa. Seret. Kaya mau panas dalem. Minta banget kayanya diademin yang seger-seger. Dan kebetulan jus apel rasanya pilihan yang tepat. Sesaat gue update status dulu di Twitter. Biasalah anak jaman sekarang bentar-bentar update huehehe Biar dikata eksis kali ya? Tapi gue asli bukan mau eksis tapi curhat. Curahan hati. Well siapa tau ada follower baik hati yang baca terus dengan baik hatinya pula datang kehadapan gue bawain apa yang gue mau :D

Nah, dari pada gue ngeluh sambil guling-guling ngga guna di kamar berharap ada jus yang turun dari langit atau malaikat yang dengan rendah hatinya berpakaian maid mengantarkan jus doang ke kamar, maka pergilah gue untuk membeli segelas jus apel yang diidam-idamkan hehe

Gue ajak seorang teman gue yang cantik jelita, sebut saja namanya Fitri. Doi dengan senang hati ngantar gue mengemban misi ini menuju sebuah rumah makan yang juga menjual jus didalamnya. Letaknya dekat gang Kapuk ko, dipinggiran jalan raya Margonda. Tempatnya bernuansa hijau gitu. Lumayanlah dari Kostan jalan-jalan sebentar. Sebenarnya sih Fitri juga mau jajan roti, jadi sekalian.

Kami jalan sambil ngobrol-ngobrol, tau-tau nyampe deh. Lalu tanpa basa-basi gue ngambil posisi duduk lalu mesen sama mba-mbanya.
“Mba, ada jus apel ngga?” Tanya gue memastikan dulu.
“Ada ka.” Mbanya terlihat sok-sok siap mencatat pesanan dengan tangan kanan memegang bolpoin dan tangan kiri memegang buku catatan.
“Yaudah saya pesan jus apel satu. DIBUNGKUS YA MBA!” Kata gue bersemangat.
“Iya. Ngga pesan yang lainnya lagi ka?” Si Embanya nyari rejeki tambahan.
“Engga mba itu aja.” Gue senyum semanis mungkin.
Lalu mbanya ngeloyor pergi menuju tempat dimana jus gue akan diproses. Dengan riang gembira dan membayangkan dahaga gue akan segera terpuaskan, gue nunggu pesanan sambil lanjut ngobrol-ngobrol lagi sama Fitri.

Tidak beberapa lama kemudian mba-mbanya datang mengantarkan pesanan gue. Duh tenggorokan gue sesaat kaya dijemur digurun sahara. Kering kerontang.
“Berapa mba?” Sambil masih menempelkan pantat pada bangku.
“Enam ribu ka.” Gue mengeluarkan selembar lima ribuan dan selembar seribuan.
“Terima kasih.” Ujar gue tulus sambil sekali lagi tersenyum manis. Mbanya juga bilang hal serupa. Lalu gue dan Fitri beranjak dari sana menuju warung yang menjual roti kesukaan Fitri. Gue bawa sekantong kresek berisi segelas jus (lagi-lagi) dengan hati gembira. Setelah mendapatkan rotinya kami berjalan menuju kostan dan sampailah di kamar gue bernomor 62 horeee! Si Fitri sudah ke kamarnya kalau tidak salah ingat. Gue membuka kresek berisi jus itu dan dengan bar-bar gue langsung menyedot isinya. TAPI………………. KO JUS APEL RASANYA MELON YA?! Gue mengernyitkan dahi dan melihat tekstur juga warna jusnya. Memang seperti jus melon ini mah! Gue sedot lagi dan mengecap-ngecaprasanya dengan lidah gue. MELON! CONFIRMED! What the hell is this? Kalau jus melon sih di kantin kostan juga ada tau! Gue langsung lemas. Lemss selemas-lemas. Kecewa sekecewa-cewanya. Sama halnya dengan tenggorokan gue yang tidak jadi terpuaskan dahaganya. Ini memang gue baru tau kalau jus apel itu sama rasanya dengan melon atau memang MBA YANG-SELALU-GUE-SENYUMI- DENGAN-MANIS-ITU AGAK-AGAK BUDI (BUdek DIkit) YA!? Gue beteeee!

Entah ini mau nyalahin siapa. Well gue sadar  gue juga salah, terlalu bersemangat dan mempercayai si mba yang-gue-senyumi-dengan-manis itu dengan sepenuhnya yang notebane orang yang baru gue lihat (bukan kenal loh!). Mustinya gue periksa dulu! Kalau mau, diicip-icip dulu ditempatnya! Dan pastikan apa yang ada ditangan adalah barang yang tepat. Jangan main angkut aja!

Hasrat tidak tersalurkan gimana sih rasanya? Tidak enak kan? Hul! Mana duit ludes juga. Yasudah deh dari pada mubazir jusnya gue minum sampai habis. Nikmatin aja apa yang ada. Rasanya tidak buruk juga ko.


Nilai dari cerita ini:
-    Pastikan dulu barang bawaan anda sebelum meninggalkan tempat.
-    Jangan langsung percaya pada orang yang baru dikenal (apalagi stranger) sepenuhnya.
-    Jangan suka mengumbar senyum! (LOL)

END

0 COMMENTS:

Post a Comment