March 17, 2013

PENALARAN I


Penalaran adalah proses berfikir dari pengamatan apa  yang indra kita tangkap sehingga menghasilkan sejumlah konsep pemikiran dan pengertian.

Penalaran sendiri terdiri atas 2, yaitu:
1.       Penalaran Induktif
2.       Penalaran Deduktif

Penalaran dilakukan untuk menemukan suatu kebenaran.

Penalaran Induktif adalah metode yang digunakan dalam berfikir untuk menarik kesimpulan yang diukur dari hal-hal yang khusus ke umum.
Pola: Khusus ke Umum
Penalaran Induktif terdapat 3 macam, antaralain:
1.       Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif yang menarik kesimpulan secara umum berdasarkan jumlah data. Jumlah data disini harus cukup dan dapat mewakili untuk dikemukakan.
a.       Generalisasi sempurna: Penarikan subjek secara satu per satu sehingga menghasilkan kesimpulan.
Contoh:

b.      Generalisasi tidak sempurna: Penarikan dengan lencatan induktif atau sebagian subjek saja sehingga menghasilkan kesimpulan.
Contoh:

Generalisasi disebut juga sebagai induksi tidak sempurna (lengkap). Menurut Aristoteles bentuk induksi semacam ini harus didasarkan pada pemeriksaan atas seluruh fakta yang berhubungan, namun hal tersebut jarang dicapai. Karnanya, guna mencari jalan yang praktis kita dapat menentukan generalisasi dengan 3 cara:
i.                     Menambah jumlah kasus yang diuji sehingga dapat menambah probabilitasnya. Lakukan dengan seksama dan kritis  untuk menentukan generalisasi sudah mencapai probabilitas atau belum.
ii.                   Melihat adakah sample yang diselidiki cukup representative mewakili kelompok yang diperiksa.
iii.                  Apabila ada kekecualian, apakah juga diperhitungkan dan diperhatikan dalam membuat dan melancarkan generalisasi

2.       Analogi
Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir berdasarkan persamaan yang nyata dan terbukti dari kejadian khusus ke suatu kejadian khusus lainnya. Kebenaran pada satu akan mewakili kebenaran dari yang lainnya. Namun kita tidak dapat membuat kesimpulkan hanya berdasarkan persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekadar penjelasan. Diperlukan suatu kesamaan dari yang penting sehingga dapat disimpulkan serupa dalam beberapa karakteristik.
Metode Analogi ini sering digunakan untuk meramalkan kejadian, klasifikasi, dan menyikap kekeliruan.

3.       Sebab Akibat
Sebab akibat atau disebut juga hubungan kausalitas merupakan sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Ada tiga jenis hubungan kausal, yaitu:
i.                     Sebab-Akibat
Dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan kesimpulan yang menjadi akibat.
Pola: Gagasan pokok => Akibat, Gagasan penjelas => Sebab.
ii.                   Akibat-Sebab
Dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
iii.                  Sebab-Akibat-Akibat
Dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua, seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
                Pada umumnya yang sering dipakai adalah sebab-akibat dan akibat-sebab.

Source:             http://id/wikipedia.org/wiki/Penalaran

0 COMMENTS:

Post a Comment