Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain.
Konflik dapat disebabkan karena adanya selisih pendapat dengan pihak lain (kontra), tidak bisa menerima pendapat/ bertentangan, terjadi perbedaan dalam hal nilai, tujuan, status dan budaya, sikap egois atau mau menang sendiri, perbedaan prinsip, adanya pihak ketiga yang mengadu
domba/ salah paham.
Dari segi pihak yang terlibat, macam-macam konflik dibadakan menjadi 3, antara lain: Konflik individu dengan individu, Konflik individu dengan kelompok, dan Konflik kelompok dengan kelompok.
Terdapat tiga metode untuk menangani konflik, yaitu Dominasi (Penekanan), Kompromi, dan Penyelesaian secara integrative.
Organisasi merupakan suatu badan atau kelompok yang dibangun dengan tujuan tertentu. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Didalam Organisasi tidak dapat di pungkiri pasti terdapat suatu konflik, konflik ini terjadi karena setiap orang-orang yang terlibat organisasi pasti mempunyai visi, misi , dan karakter yang berbeda, akan tetapi tidak semua konflik merugikan, asalkan konflik tersebut ditata dengan baik maka dapat menguntungkan organisasi. Dan jadikan konflik dalam organisasi itu bagian sebuah pembelajaran dan bagian pertimbangan atas banyaknya pemikiran-pemikiran yang berbeda pada setiap anggota organisasi. Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminir. Tidak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan. Sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi.
0 COMMENTS:
Post a Comment