Kalian tahu
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia?
Source: heydiaspora.com
Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) atau Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia (PNRI) adalah Perpustakaan Nasional yang berada di Jakarta,
Indonesia. Perpustakaan ini memiliki tugas menyimpan data-data dan informasi
negara. Perpusnas juga merupakan salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Bertempat di Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta, PNRI kini menjadi perpustakaan yang berskala nasional, yaitu sebuah
lembaga yang melayani anggota masyarakat dari semua lapisan dan
golongan. Tidak hanya layanan
untuk upaya pengembangan ilmu pengetahuan, PNRI ada untuk memenuhi
kebutuhan bahan pustaka, khususnya bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan,
guna mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejarahnya bisa kalian baca disini Tentang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Pada hari
Jumat tanggal 28 Maret 2014, bersama keempat teman saya pergi mengunjungi PNRI
dalam rangka mencari referensi untuk bahan skripsi. Ketika memasuki pintu
masuk, kami mendatangi meja konter di sebelah kanan. Petugas menanyakan apakah
kami sudah menjadi anggota? Jawabannya tidak ada satupun. Oleh karena itu kami
dipersilahkan untuk daftar dulu GRATIS ke ruangan di sebelah kiri. Disana terdapat beberapa
computer untuk melakukan registrasi online.
Caranya mudah ko, kamu hanya butuh
kartu identitas seperti KTP atau Kartu pelajar dan mengisi biodata disana.
Setelah berhasil registrasi, segera catat nomor anggota dan namamu pada kertas
yang telah disediakan.
Masuk ke ruang
keanggotaan. Disana kita langsung antri ke sebelah kanan untuk validasi data.
Bawa kertas yang tadi berisi nomor anggota dan nama ya. Nanti kertas itu
diserahkan kepetugas. Setelah selesai validasi data, kertas tersebut di
tandatangani oleh petugas. Kemudian antri lagi ke sebelah kirinya untuk pas
foto. Pastikan kondisi kecakapan kamu sudah rapi. Ngga mau kan di kartu nanti fotonya kamu
kelihatan amburadul? Haha Sebelum itu
silahkan dandan dulu ke toilet. Saya saja bolak balik karena pinjem make up dulu sama temen hehe secara muka
udah minyakan banget abis perjalanan. Pas foto disuruh senyum dikit, dikit aja
ya jangan banyak-banyak. Nanti ditegor lagi sama petugasnya kaya saya haha
Setelah
itu, tunggu sampai kartu selesai dicetak. Ngga lama ko, cuma beberapa menit
saja. Kemudian ke konter awal lagi deh. Disana salah satu perwakilan
diperkenankan menaruh kartu identitasnya untuk dapat kunci loker.
Setelah taro barang dipersilahkan ke ruang buku-buku yang dituju. Dan kami memilih untuk ke lantai
3 dimana terdapat layanan lokasi buku baru. Oh iya karena adanya larangan untuk mendokumentasikan tanpa seizin petugas, makanya tidak ada dokumentasi lagi.
Ternyata sistematis untuk
peminjaman buku disini kita diharuskan mencari dulu buku apa saja yang ingin
dipinjam. Bukan main masuk aja ke ruang koleksi buku seperti saya dan
teman-teman saya haha malu-maluin ya? Ini kali pertama kami kesini jadi petugas
pada maklum. Padahal saya baca papan peringatan bahwa hanya petugas yang boleh
masuk, tapi teman saya saya yang lain sudah menerobos, sehingga saya fikir kalo kebagian sana
boleh. Sampai akhirnya ada petugas yang keheranan melihat segerombol anak masuk dan.. ditegurlah kami haha
Sistem disini adalah carilah buku pada
computer yang disediakan kemudian catat datanya pada bon permintaan. Serahkan
bon tersebut kepada petugas. Nanti petugaslah yang akan mencarikan buku-buku
tersebut.
Buku-buku itu
tidak boleh dibawa keluar perpus ya. Tapi kita dipersilahkan memfotokopi buku
dengan tarif Rp. 250/lembar.
Setelah pusing
dengan mencari berbagai judul buku tanpa benar-benar berniat meminjamnya─
Kenapa jadi tidak niat? Karena terlanjur lelah haha akhirnya kami turun dan
pergi menuju destinasi selanjutnya (Gramedia Matraman) tanpa melihat-lihat lagi
ke lantai-lantai lainnya. Lagi pula hari sudah semakin sore dan perut kami
sudah mengajak bercanda.
Kesimpulan
yang saya dapatkan adalah
- Banyak banget koleksi buku disini, mungkin yang langka juga ada. Soalnya buku dari jaman jebot pun banyak.
- Menurut saya PNRI ini agak ribet ya? Saya kecewa tidak dapat akses bebas melihat-lihat buku. Tapi saya maklum karena koleksi disini sangat dijaga.
- Saya heran kenapa buku-buku disini justru diperbolehkan untuk difotokopi bahkan difasilitasi mesin fotokopinya. Bukankah ada undang-undangnya dalam memperbanyak suatu karya atau buku?
- Tempatnya cukup boring. Tidak ada hal atau suasana yang mendukung agar pengunjung benar-benar merasa betah disana selain karena adem ada ac, fasilitas ruang baca, dan fasilitas akses internet. Mungkin ini karena saya belum melihat-lihat keseluruhan dari PNRI? Dan kondisi saya yang kurang memungkinkan.
Dan ini kartu anggota saya. Masa berlaku 5 tahun dari tanggal pembuatan. Lalu mana kartu anggotamu? :)
Manfaat dari keanggotaan ini antara lain kalian bisa mengakses jurnal luar FREE! Seperti Proquest, EBSCO dan lainnya.
Tapi ada cara lain ko bagi kalian yang jauh dari ibu kota. Untuk jadi anggota kalian bisa registrasi hanya dengan online, caranya bisa kalian lihat di blog ini Cara Mendaftar Perpustakaan Nasional (free akses jurnal luar)
Selamat mencoba :)
The photos are taken by me (camera smartphone resolution 2560x1920)
Wah tlengkap banget mba artikelnya wkwkwk, besok-besok kalau ada waktu pengen buat kartu anggotanya. sayang jauh :(
ReplyDeleteOh iya nitip link mba
Cara Download Jurnal di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Gratis Download Jurnal Berkualitas di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Cara Mendaftar Menjadi Anggota PNRI Secara Online (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)
Ditunggu kunjungan baliknya :)