Telematika adalah istilah untuk mendefinisikan
telekomunikasi melalui media informatika. Telematika berasal dari istilah dalam
bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi
dengan teknologi informasi. Berdasarkan definisi di atas telematika sebenarnya
mencakup dua teknik yaitu telekomunikasi dan informatika. karena kekhususan
penelitian dalam bidang penelitian seperti Digital signal processing, Network
programming, Managemen Telekomunikasi, Routung, security, dll. Sentral telepon.
router, switch, VolP dll. Interoperabilitas: pensinyaalan, operating system dan
database. Fiber optics, Network performance dan Qos. Pengembangan software,
dll.
(http://ricookvirahardian.blogspot.com/2011/10/pengertian-telematika.html)
2.
Sejarah
Telematika
Telematika
merujuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari
perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika[1]. Dalam
Pengantar Mata Kuliah Hukum Telematika Fakultas Hukum Universitas Indonesia
dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi
antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula
masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian
dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net[2]. Semua
kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai
penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor sosial, ekonomi dan
budaya[3].
Penerapan
telematika sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak era sebelum masehi. Berikut
ini beberapa peristiwa penting dalam sejarah perkembangan telematika sejak 3000
sebelum masehi sampai tahun 2001.
Computers
|
Telecommunications
|
|
Dust abacus is invented, probably
in Babylonia
|
3000
BC
|
In Egypt papyrus scrolls and
hieroglyphs are used
|
1184
BC
|
According to the play Agamemnon
written by the Greek poet Aeschylos in 458 BC the fall of Troy was transmitted
with torch signals to 555 km away Argos
|
|
Bead-and-wire abacus originates in
Egypt
|
500
BC
|
|
150
|
A 4500 kilometres wide smoke
signals network covers the Roman Empire
|
|
Brahmagupta writes Brahmasphutasiddhanta,
the earliest known text to treat zero as a number in its own right
|
628
|
|
Wilhelm Schickard builds first
four-function calculator-clock at the University of Heidelberg
|
1624
|
|
Blaise Pascal builds the first
numerical calculating machine in Paris
|
1642
|
|
Gottfried Leibniz builds a
mechanical calculating machine that multiplies, divides, adds, and subtracts
|
1673
|
|
1809
|
Samuel Thomas Soemmering invents
the electrical telegraph
|
|
1860
|
Antonio Meucci invents the telephone
|
|
1895
|
Guglielmo Marconi invents the
wireless telegraph
|
|
Konrad Zuse completes the Z1
electromechanical binary computer
|
1938
|
|
1946
|
First mobile telephone service
introduced by AT&T
|
|
The IBM 650 becomes the first mass-produced
computer
|
1953
|
|
Jack Kilby develops the first
integrated circuit
|
1958
|
The first communication satellite
SCORE is launched
|
Texas Instruments completes the
first hand-held calculator
|
1967
|
|
1969
|
The ARPANET (Advanced Research
Projects Agency Network) goes online and links the first two computers
|
|
The first microprocessor the Intel
4004 is developed
|
1971
|
|
The first portable computer the
Osborne 1 is released
|
1981
|
|
1992
|
World Wide Web released by CERN. All
major European operators start commercial operation of GSM networks
|
|
2001
|
The first commercial UMTS network
is launched in Japan
|
1 3.
Bidang-Bidang
Terkait Telematika
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah
berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang
tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan
telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor,
sosial, ekonomi dan budaya. Bentuk-bentuk tersebut adalah:
1. E-government
E-goverment dihadirkan dengan maksud
untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada
suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika
Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan
mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan
pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan
memantau pelaksanaannya. Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu
targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk
situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya
melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik
secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh
komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk
peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi
juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan
intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah
memiliki situs online.
Contohnya adalah INDONESIA, MPR, DPR,
dan DKI Jakartal. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil
wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif
lainnya.
2. E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada
transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara
elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat
pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai membuat klaim.
Luasnya wilayah e-commerce ini,
bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi,
pengiriman perangkat lunak (software), perbankan, perpajakan, dan banyak
lagi. e-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines.
Contoh dalam kawasan ini adalah toko
online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang
disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile
phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli
pulsa.
3. E-learning
Globalisasi telah menghasilkan
pergeseran dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional
ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan
terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media
internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan
dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan
muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa
nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat
dilakukan. Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam
kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi,
perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung.
Selain murid atau mahasiswa, portal
e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor
jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Hampir seluruh kampus di
Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI
Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana
internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan
web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian
tersebar di dunia internet. Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara
lain ada e-medicine, e-laboratory, e- technology, e-research, dan ribuan situs
yang memberikan informasi sesuai bidangnya.
Contohnya ialah Universitas Gunadarma
memiliki Studentsite (http://studentsite.gunadarma.ac.id/)
memungkinkan mahasiswa dapat melihat nilai, jadwal kuliah, dan informasi
penting lainnya secara efisien. Dan memiliki E-Learning System (http://elearning.gunadarma.ac.id/)
yang menyediakan berbagai modul-modul belajar, bahan kuliah, dan lain
sebagainya.
Di luar berbasis web, telematika
dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position
System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini
4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta
teleconference.
Salah satu bidang yang sangat
bermanfaat mengingat betapa luasnya geografis Indonesia yaitu bidang
pendidikan. terdapat sejumlah pilihan alternatif pemanfaatan di bidang
pendidikan, yaitu:
1. Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan yang biasanya
arsip-arsip buku dengan di bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat
dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam
berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress
merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian
informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
2. Surat Elektronik (Email)
Dengan aplikasi sederhana seperti
email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah
berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan
dapat bertanya lewat email.
3. Ensiklopedia
Sebagian perusahan yang menjajakan
ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk
menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak
hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan
gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam
ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi
elektronik dapat diperbaharui.
4. Sistem Distribusi Bahan secara
Elektronis (Digital)
Dengan adanya sistem ini maka
keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di
daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan
D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat
menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.
5. Tele-edukasi dan Latihan Jarak Jauh
dalam Cyber System
Pendidikan dan pelatihan jarak jauh
diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber
daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di
Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat
memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam
rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang
bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
6. Pengelolaan Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam
berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah
atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan
tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk
disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi
itu mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi
ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola
dalam suatu sistem.
7. Video Teleconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan
siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal
bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi
dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang
berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial.
Banyak faktor yang mempengaruhi dilaksanakan atau tidaknya potensi teknologi
telematika. Faktor utama, menurut Miarso (2004) adalah adanya komitmen politik
dari para pengambil kebijakan dan ketersediaan para tenaga terampil.
4. Perangkat Pendukung Telematika
Dengan demikian definisi Hukum
Telematika adalah hukum terhadap perkembangan konvergensi TELEMATIKA yang
berwujud dalam penyelenggaraan suatu sistem elektronik, baik yang terkoneksi
melalui internet (cyberspace) maupun yang tidak terkoneksi dengan internet.
Lingkup pengkajian Hukum Telematika terfokus pada aspek-aspek hukum yang
terkait dengan system informasi dan sistem komunikasi, khususnya yang
diselenggarakan dengan sistem elektronik, dengan tetap memperhatikan esensi
dari komponen-komponen dalam sistem tersebut, mencakup:
1. Perangkat keras
2. Perangkat lunak
3. Prosedur-prosedur
4. Perangkat manusia
5. Informasi itu sendiri
Serta fungsi-fungsi teknologi di
dalamnya yaitu: input, proses, output, penyimpanan dan komunikasi. Dalam
prakteknya kedua lingkup tadi dalam cyberspace dikenal sebagai; Content,
Computing, Communication dan Community.
- Content, yaitu Isi atau substansi Data dan atau Informasi berupa input dan output daripenyelenggaraan sistem informasi yang disampaikan pada publik, mencakup semua bentuk data informasi baik yang tersimpan dalam bentuk cetak maupun elektronik, maupun yang disimpan sebagai basis data (databases) maupun yang dikomunikasikan sebagai bentuk pesan(data messages).
- Computing, yaitu Sistem Pengolah Informasi yang berbasiskan sistem komputer (Computerbased Information System) berupa jaringan sistem informasi (computer network)organisasional yang efisien, efektif dan legal. Dalam hal ini, suatu Sistem Informasi merupakan perwujudan penerapan perkembangan teknologi informasi ke dalam suatu bentuk organisasional organisasi perusahaan (bisnis).
- Communication, yaitu Sistem Komunikasi yang juga berupa sistem keterhubungan (interconnection) dan sistem pengoperasian global (interoperational) antar system informasi jaringan komputer (computer network) maupun penyelenggaraan jasa dan/atau jaringan telekomunikasi.
- Community, yaitu masyarakat berikut sistem kemasyarakatannya yang merupakan pelaku intelektual (brainware), baik dalam kedudukannya sebagai Pelaku Usaha, Profesional Penunjang maupun sebagai Pengguna dalam sistem tersebut.
5. Keuntungan dan Kerugian Telematika
Segala sesuatunya pasti ada
keuntungan dan kerugian, begitu pula dengan telematika. Berikut adalah
poin-poinnya:
Keuntungan Telematika
Hal ini pada gilirannya akan
membatasi peranan pemerintah, khususnya dalam hal pengadaan dan pengelolaan
kandungan informasi. Control informasi dari pemerintah justru dipandang sebagai
faktor penghambat bagi upaya penyejahteraan masyarakat melalui jejaring
telekomunikasi. Secara global Telematika memiliki peran yang dapat menguntungkan
kita sebagai pengguna, antara lain adalah:
- Waktu yang tidak produktif menjadi lebih produktif
- Penghematan transportasi dan bahan bakar
- Mengoptimalkan proses pembangunan
- Meningkatkan pendapatan
- Pemersatu Bangsa
Kerugian Telematika
Dampak yang akan muncul penggunaan
telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :
- Meningkatnya tingkat kejahatan menggunakan media internet seperti pencurian data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
- Informasi dan data yang mudah diperoleh tidak hanya informasi yang bersifat positif tapi juga negative. Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat meningkatkan kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video porno di internet meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
- Kurangnya privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus.
- Meningginya individualisme masyarakat, karena tidak ada batas ruang dan waktu menyelusur dunia maya sehingga terkadang menjadi lupa diri, dan tidak mengenal sekitar.
Nama: Erviana Frishmanida. S
NPM: 12110422
Kelas: 4KA20
0 COMMENTS:
Post a Comment